1. KONKLUSI ORIENTASI DAN PENEMPATAN
Pengertian Orientasi Adalah
Program Yang Dirancang Untuk Menolong Pegawai Baru (Yang Lulus Seleksi)
Mengenal Pekerjaan Dan Perusahaan Tempatnya Bekerja. Ada Juga Yang Berpendapat
Orientasi Adalah Suatu Proses Pemberian Pemahaman Kepada Peserta, Tentang
Segala Sesuatu Yang Berkaitan Dengan Latihan Yang Sedang Diadakan.Program Orientasi
Sering Juga Disebut Dengan Induksi, Yakni Memperkenalkan Para Pegawai Dengan
Peranan Atau Kedudukan Mereka, Dengan Organisasi Dan Dengan Pegawai Lain. Orientasi
Dilaksanakan Karena Semua Tenaga Kependidikan Baru Membutuhkan Waktu Untuk
Dapat Menyesuaikan Diri Atau Beradaptasi Dengan Lingkungan Kerjanya Yang Baru.
Kesimpulan Dari Orientasi Itu Sendiri Adalah Program
Upaya Pelatihan
Dan Pengembangan Awal Bagi Para Karyawan Baru Untuk Dapat Menyesuaikan Diri Dan
Juga Memberi Mereka Informasi Mengenai
Perusahaan, Jabatan, Dan Kelompok Kerja.
Agar Orientasi
Berhasil Menurut French (1986)
Prosedur Orientasi Layaknya Melalui Perencanaan Di Mana Program Tersebut
Dikhususkan Untuk Memecahkan Persoalan Spesifik Pegawai Baru. Menurutnya Pula
Bahwa Kunci Proses Program Orientasi Pada Pendekatan Yang Digunakan. Pendekatan
Yang Partisipatif, Sambutan Yang Hangat, Dan Perhatian Pada Individu Merupakan
Hal Yang Penting Dalam Program Orientasi.
Orientasi
Bertujuan Membantu Para Karyawan Baru
Menyesuaikan Diri Dengan Memperkenalkan Mereka Pada:
- Mempelajari prosedur pekerjaan
- Penjalinan hubungan dengan perusahaan
- Memberikan karyawan perasaan memiliki dengan memperlihatkan bagaimana pekerjaan mereka sejalan dengan keseluruhan organisasi
- Mengurangi jumlah stres dan kegelisahan yang dialami oleh karyawan baru
- Mengurangi biaya start-up
Format Dan Kegunaan Dasar
Orientasi
Format Orientasi Bersifat Unik
Untuk Setiap Perusahaan. Namun Beberapa Kegunaan Dasar Diuraikan Sebagai
Berikut:
Situasi Kerja. Karyawan Baru Perlu Mengetahui
Bagaimana Jabatannya Diselaraskan Ke Dalam Struktur Organisasi Dan
Tujuan-Tujuan Perusahaan.
Kebijakan Dan Aturan Perusahaan. Para Karyawan Harus Memahami
Kebijakan-Kebijakan Dan Aturan-Aturan Yang Terkait Dengan Jabatannya
Masing-Masing.
Kompensasi. Para Karyawan Memiliki Minat
Khusus Dalam Memperoleh Informasi Mengenai Sistem Imbalan
Budaya Perusahaan. Budaya Perusahaan Mencerminkan
Panduan Perilaku Bagi Para Karyawan Yang Meliputi Segala Sesuatu Mulai Dari
Cara Berpakaian Hingga Cara Berbicara.
Keanggotaan Tim. Kemampuan Dan Kemauan Seorang
Karyawan Baru Untuk Bekerja Dan Berkontribusi Dalam Tim Perlu Diperkuat.
Pengembangan Karyawan.
Para Karyawan Perlu Disadarkan Akan Pentingnya Kemampuan Untuk Menguasai
Pengetahuan Dan Keterampilan Yang Terus-Menerus Berubah.
Sosialisasi. Untuk Mengurangi Kecemasan Yang
Mungkin Dialami Para Karyawan Baru, Perusahaan Harus Mengambil Langkah-Langkah
Untuk Mengintegrasikan Mereka Ke Dalam Organisasi Informal.
Beberapa
Hal Yang Tercakup Dalam Program Orientasi
Masalah
– Masalah Organisasional
|
Sejarah Singkat Organisasi Organisasi
Prerusahaan
Nama Dan Jabatan Para
Direktur Jabatan Karyawan
Dan Department
Layout Periode Percobaan
Kebijakan Dan Aturan
Perusahaan Peraturan-Peraturan Disiplin
Prosedur Keamanan Buku
Pedoman Karyawan
Proses Produksi Lini Produk Atau Jasa Yang Di Buat
|
Perkenalan
|
Dengan Penyelia ( Atasa ) Dengan
Rekan Sekerja
Dengan Para Pelatih Dengan Bagian Bimbingan Karyawan
|
Tunjangan
– Tunjangan Karyawan
|
Skala Pengupahan Atau
Penggajian Asuransi
Cuti Dan Liburan Program Pensiun
Jam Istirahat Pelayan Organisasi Terhadap Karyawan
Latihan Dan Pendidikan
Konseling
|
Tugas
– Tugas Jabatan
|
Lokasi Pekerjaan Fungsi Jabatan
Tugas – Tugas Pekerjaan Sasaran Pekerjaa
Kebutuhan Keamanaan Hubungan Dengan Pekerjaan2 Lain
|
Manfaat Program Orientasi (Werther
& Davis 1996)
- Mengurangi kecemasan karyawan
- Karyawan baru bisa mempelajari tugasnya dengan lebih baik
- Karyawan memiliki ekspektasi yang lebih realistis mengenai pekerjaann
- Mencegah pengaruh buruk dari rekan kerja atau atasan yang kurang mendukung
- Karyawan baru menjadi lebih mandiri
- Karyawan baru bekerja dengan lebih baik
- Mengurangi kecenderungan karyawan baru untuk mengundurkan diri dari pekerjaan
Penempatan,
yaitu proses penanganan pegawai baru yang sudah melaksanakan pendaftaran ulang
untuk diberi tahu pada bagian seksi mana mereka ditempatkan. Penetapan atas calon-calon yang diterima ini dapat
diputuskan oleh atasan langsung atau oleh bagian personalia/ kepegawaian.
Keputusan ini merupakan akhir dari kegiatan penyelenggaraan seleksi. Artinya
tenaga-tenaga kependidikan yang baru diterima itu, merupakan tenaga-tenaga yang
paling baik menurut standar seleksi yang ditetapkan. Kecuali seleksi untuk
maksud-maksud promosi atau mutasi, berdasarkan standar, seleksi ini
memungkinkan keputusan penerimaan tidak memperlihatkan terpenuhinya kebutuhan
tenaga kependidikan walaupun dilihat dari jumlah pelamar sangat memungkinkan
melebihi jumlah yang dibutuhkan. Biasanya hal ini terjadi karena sebagian
pelamar tidak dapat memenuhi standar seleksi yang ditentukan. Terhadap para
pelamar yang tidak dapat diterima itu, sebaiknya diberitahu secara tertulis
beserta alasan-alasannya. Suatu proses seleksi yang telah diselenggarakan
sebenarnya belum menjamin bahwa produktivitas segera diperoleh karena memang
tenaga baru yang belum dipekerjakan. Namun demikian, seleksi seharusnya
memperlihatkan bahwa potensi organisasi menjadi lebih besar dan lebih kuat. Sebagian besar keputusan penempatan diambil
oleh manajer lini, dalam hal ini atasan langsung karyawan yang bersangkutan.
Peran departemen SDM adalah memberi
saran kepada manajer lini mengenai kebijakan perusahaan dan memberikan
konseling kepada para karyawan.
Jenis-Jenis
Penempatan
l Promosi:
Karyawan dipindahkan ke posisi lain yang lebih tinggi, baik dari segi bayaran,
tanggung jawab, dan/atau level organisasionalnya. Ada dua jenis promosi:
Berdasarkan
prestasi, Berdasarkan
senioritas
2 Transfer:
Karyawan dipindahkan ke posisi lain yang setara, baik dari segi bayaran, tanggung
jawab, dan/atau level organisasionalnya.
3 Demosi: Karyawan dipindahkan ke posisi lain yang
lebih rendah, baik dari segi bayaran, tanggung jawab, dan/atau level
organisasionalnya.
Kaitan Penempatan dengan Orientasi
Meskipun
dalam promosi, transfer, maupun demosi yang ditempatkan adalah para karyawan
yang telah bekerja di perusahaan (bukan karyawan baru), namun mereka tetap
perlu menjalani orientasi terkait dengan jabatannya yang baru.
2. Buat Program Perencanaan
Orientasi Di HRD
Ketika datang pegawai baru yang
merupakan kiriman dari kantor pusat atau surat lamaran dari para pelamar kerja maka seperti biasa bagian HRD mulai menyiapkan
program orientasi bagi karyawan tersebut. Program ini dibuat agar para pegawai
baru dapat dengan cepat mengadaptasi lingkungan pekerjaan baik secara teknis
maupun non teknis. Biasanya dalam program ini dilakukan juga penilaian terhadap
pegawai baru, karena bagaimanapun juga sebagai pengelola SDM perusahaan kita
harus bisa menilai sisi baik maupun sisi kurang baik dari setiap pegawai
terutama pengetahuan dan skillnya ditambah sikap kerjanya. Sebenarnya hasil
penilaian yang dilakukan, banyak pegawai yang tidak memenuhi kriteria untuk
menjadi pegawai namun karena sesuai SOP maka kepada mereka diberikan program
pelatihan sesuai kebutuhan sebagaimana hasil penilaian tadi.
Sebagai salah satu elemen dari
program pengembangan karyawan pada sebuah perusahaan, program orientasi tentu
sangat penting karena biasanya penilaian dari proses rekrutmen belum menyeluruh
(komprehensif) terutama yang menyangkut teknis pekerjaan di lapangan. Memang
seperti kita ketahui banyak juga perusahaan yang menginginkan agar setiap
karyawan baru yang masuk sudah mempunyai pengalaman yang memadai sehingga tidak
perlu “repot” lagi melaksanakan pengembangan atau orientasi bagi pegawai baru
dimana waktu yang diperlukan cukup lama.
ISI PROSEDUR PROGRAM PERENCANAAN
ORIENTASI DI HRD
1.
Tujuan Program Orientasi Kerja, adalah
agar para karyawan Baru, khusus-nya bagi para pendatang baru yang belum pernah
memiliki pengalaman bekerja dapat
segera memahami hal-hal yang terdapat di dalam Perusahaan dan agar
mereka dapat segera menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan budaya bekerja atau agar mereka yakni bagi
pendatang baru di Perusahaan, tetapi telah memiliki pengalaman bekerja di
Perusahaan lain dapat segera
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja di Perusahaan dan tidak merasa
canggung dan ragu dalam melaksanakan pekerjaan/ tugas. Tujuan yang lebih
dalam adalah agar para Karyawan pendatang baru, siapa-pun adanya mereka, mampu membuang kebiasaan-kebiasaan lama yang
mereka miliki yang kurang bermanfaat
atau akan kurang mendukung keberhasilan
mereka dalam menjalankan tugas dan pekerjaan mereka di Perusahaan.
2.
Pra-syarat keberhasilan Program
Orientasi Kerja, adalah sikap
dan perilaku Manajemen Perusahaan dan jajaran-nya yang harus
terbuka, rela hati/ iklas dan bersahabat.
3.
Bahan/ materi yang disiapkan Perusahaan dan diberikan kepada para
karyawan Pendatang Baru selama masa Orientasi Kerja berlangsung, antara lain
meliputi :
a. Pengenalan
kepada Perusahaan secara
umum, yakni hal-hal yang terkait dengan riwayat, kepemilikan, group usaha jika
ada tujuan yang ingin dicapai, jenis dan kegiatan usaha yang dijalankan,
susunan Organisasi Kerja,
b. Pengenalan
dan penjabaran atas Prinsip-prinsip moral dan Budaya Kerja Perusahaan, termasuk ketentuan Tata-Tertib, Peraturan Perusahaan
dan ketentuan-ketentuan yang terkait dengan Peraturan Perusahaan, dll.
c. Penjabaran
tentang Produk-produk dari
Perusahaan, kekuatan dan kemampuan daya saing produk yang dimiliki, peta
perusahaan pesaing dengan produk yang sejenis atau sama secara umum dan tidak
perlu terlalu mendalam > dan tuntutan menghadapi persaingan pasar.
d. Seluk-beluk
tugas/ pekerjaan yang
disandang, meliputi ruang lingkup tugas/pekerjaan yang akan dilakukan,
wewenang dan tanggung-jawab dalam melaksanakan tugas, cara melaksanakan tugas
dengan baik agar mencapai hasil/ kinerja optimal, cara-cara menggunakan
peralatan bekerja, hubungan tugas/ pekerjaan yang disandang dengan tugas lain
di dalam unit kerja yang sama, hasil kerja yang diharapkan dari tugas/
pekerjaan yang disandang, pengaturan waktu dalam melaksanakan tugas/ pekerjaan,
penjalinan kerjasama dalam melaksanakan tugas/ pekerjaan, ketentuan-ketentuan
bekerja lembur dls-nya.
e. Hubungan
kerja dengan Atasan dan rekan sekerja,
termasuk sistim dan tata-laksana pelaporan, sistim pemantauan kegiatan dan
hasil kerja sehari-hari, pola kerjasama didalam kelompok/ tim didalam unit
kerja yang sama ataupun diluar unit kerja, dll.
1.
4. Manfaat/ Hasil dari Program Orientasi Kerja, adalah antara lain :
a. Menghilangkan sikap harap-harap cemas, keraguan dan
tanda-tanya tersembunyi yang selalu dimiliki para Pendatang Baru.
b. Mendorong percepatan kemampuan penyesuaian diri para
Karyawan baru kepada lingkungan kerja yang dimasuki.
c. Menumbuhkan keyakinan diri, kemampuan memusatkan
diri dan semangat untuk segera berprestasi, karena merasa diperhatikan.
d. Mulai menimbulkan kemampuan menentukan
langkah-langkah yang dianggap terbaik bagi dirinya dalam menata karier ke masa
depan.
5.
Menjaga pelaksanaan Program Orientasi Kerja agar dapat berjalan dengan
singkat, padat, effektif dan berhasil ;
a. Memberlakukan
Sistim Mentor, demi
menjaga keberhasilan komunikasi dan penyerapan bahan/ materi yang dikenalkan
dan harus dikuasai dalam waktu yang relatif singkat.
b. Perusahaan/
Departemen SDM, harus
sejak dini menyiapkan bahan-bahan/ materi tertulis, untuk digunakan sebagai
alat Bantu, agar menghemat waktu Mentor.
c. Hal-hal
yang bersifat/ merupakan Ketentuan atau Peraturan, seperti Riwayat Perusahaan, Struktur Organisasi,
Budaya Perusahaan, Peraturan Perusahaan, Ketentuan Perilaku dan Tata-Tertib
bekerja, Hak dan Kewajiban Karyawan dll, sudah harus dimiliki secara standar,
sehingga memudahkan penjabaran dan menjadi acuan yang jelas.
d. Petunjuk
kerja dan hal-hal yang bersifat teknikal, seperti seluk-beluk pekerjaan, bentuk hubungan kerja, sistim pelaporan dll,
agar diarahkan/ dengan bimbingan langsung dari Mentor, karena akan sering
memerlukan penjelasan yang rinci.
6. Sistim
Mentor,
a.
Sistim Mentor, adalah
sistim orientasi kerja, dimana kepada seorang (Karyawan) baru diberikan
seorang Atasan atau Rekan Sekerja yang sudah berpengalaman, untuk bertindak
sebagai Pembimbing dan Pelatih Kerja sehari-hari. Atau dapat
juga diartikan secara terbalik, dimana Mitra Kerja (Karyawan) baru dititipkan
kepada seorang Mitra Kerja (Karyawan) lain yang sudah memiliki pengalaman dan
keahlian teruji, dengan tugas bagi sang Mitra Kerja (Karyawan) Senior untuk
membimbing, mengajari dan memantau secara ketat Mitra Kerja (Karyawan) baru
b.
Manfaat Sistim Mentor, adalah
bahwa (Karyawan) baru akan benar-benar terbimbing dan terpantau dengan baik,
karena dirinya selalu dapat dan mudah mendapatkan tempat bertanya yakni kepada
Mentor.
c.
Pembatasan Sistim Mentor, adalah
bahwa seorang yang ditunjuk/ ditugaskan sebagai Mentor, hanya membimbing tidak
lebih dari 2 ( dua ) orang karyawan baru didalam kurun waktu yang sama, demi
effektifitas tugas yang disandang-nya.
Jan
Ja 7. jangka waktu pelaksanaan program orientasi kerja bagi seorang karyawan baru, agar efektif dan efesien adalah berkisar pada masa 7 hari sampai dengan masa 14 hari
1.